Menuju Hari Kemenangan, Yuk Optimis Menjaga Amal
Mengejar/freepik-Prostooleh |
Jakarta-Ramadhan telah kita lewati lebih dari dua minggu,
bagaimana kabar semangat ibadah kita? Sudah sejauh mana kita mengejar
amalan-amalan Ramadhan ini?
Mungkin ada yang berhasil meningkatkan frekuensi
ibadah, namun tidak sedikit pula yang tergoda oleh rayuan manis kehidupan,
sehingga lalai akan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Tanpa kita sadari, menjelang akhir bulan Ramadhan
rasa malas mulai hinggap di hati dan jiwa kita. Tapi, semoga kita tidak
termasuk didalam golongan yang seperti itu.
Jangan sampai kita merasa berat dalam melaksanakan
ibadah wajib yang telah Allah perintahkan, atau juga dalam menunaikan ibadah
sunnah.
Imam Ali Radhiyallahu Anhu pernah berkata,
"kadang hati itu merespond perbuatan baik dan
menolak perbuatan baik. Kadang begitu bersemangat untuk melakukan ibadah dan
kadang malas."
Namun, karena kita sedang ada dibulan mulia,
Ramadhan, sangat disayangkan jika bulan Ramadhan ini kita lewati keutamaannya,
dan tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Mengapa? Karena kita akan menjadi kaum yang merugi,
sehingga berkah dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, akan pergi menjauh dari
diri kita.
Lalu Ali Imran Radhiyallahu Anhu berkata,
"Jika kondisi hati ini sedang merespon yang
baik, maka bawalah hati itu melakukan ibadah sunnah sebanyak-banyaknya. Dan
sebaliknya, apabila hati itu sedang malas dan menolak kebaikan, maka lakukanlah
ibadah, minimal yang wajib.”
Kiat Mencintai Ramadhan dengan Pemahaman
Apa yang menjadi penyebab semangat ibadah di Bulan
Ramadhan mengendur? Padahal syaitan dibelenggu di bulan suci ini.
Jawaban yang tidak lain dan tidak bukan, adalah
karena mereka tidak memahami esensi "Ramadhan" itu sendiri.
Lalu, bagaimana kiat-kiat menjaga ibadah, supaya
tetap semangat mencapai kemenangan?
1. Pahami Esensi dari Ibadah Ramadhan
Ramadhan bukan hanya sekedar menahan makan dan
minum, bukan hanya sekedar pergi mencari takjil saat mau berbuka puasa, bukan
sekedar mencari diskonan untuk menyambut idul fitri.
Tapi lebih dari itu, keutamaan Ramadhan yang utama
adalah mampu menahan diri, dari segala hawa nafsu. Seperti yang di sampaikan
Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
“Jika engkau berpuasa, maka puasakanlah pendengaran,
penglihatan dan lisanmu dari dusta dan perkara yang diharamkan. Jangan sampai
engkau menyakiti tetanggamu. Juga bersikap tenanglah di hari puasamu. Jangan
jadikan puasamu seperti hari-hari biasa.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 277).
2. Hadirkan Kesadaran Akan Adanya Surga
Dikatakan dalam suatu hadist yang diriwayatkan Imam
Bukhori,
"Kalau kita ingin surga, mintalah syurga
Firdaus. Permintaan tersebut haruslah diimbangi dengan pengetahuan kualifikasi
penduduk surga.”
Surga adalah salah satu nikmat yang dinanti oleh
setiap hamba Allah. Didalamnya terdapat semua kenikmatan, yang belum
pernah dilihat pandangan mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum
pernah dirasakan oleh hati sekalipun.
Dan jika kita mampu memasukinya, semuanya akan
diraih tanpa batasan waktu.
3. Memperbanyak Ilmu
Dalam melakukan setiap hal, haruslah didasarkan pada
ilmu. Hal itu perlu, agar setiap hal yang kita lakukan, memiliki dasar dan
alasannya.
Termasuk semangat beribadah kepada Allah. Dengan
ilmu, kita tidak akan mudah menanggalkan semangat dalam beribadah.
Salah satu cara menambah ilmu dan wawasan agama,
adalah dengan memperbanyak membaca buku-buku tentang ilmu agama Islam.
4. Menjaga Diri dari Hawa Nafsu
Keinginan dari nafsu (syahwat) hanyalah hal-hal yang
bersifat kelezatan duniawi, menyenangkan bagi jasad dan bersifat fisik
material, sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman pada Qs. Al imran
ayat 14,
"Dijadikan indah pada pandangan manusia
kecintaan kepada syahwat, yaitu wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak
berupa emas, perak, kuda-kuda yang tampan, dan binatang ternak dan sawah ladang
atau tanam-tanaman. Demikian itu merupakan kesenangan hidup dunia dan di sisi
Allahlah tempat kembali yang baik." (Qs. al-Imran 3:14)
Dengan demikian, orang yang tidak bisa mengendalikan
nafsu cenderung mengabaikan kehidupan akhirat, kebutuhan rohani dan hal-hal
yang bersifat spiritual. Akibatnya terjadi kesenjangan dalam diri seseorang,
dan terlena dengan kehidupan dunia.
5. Berusaha untuk Istiqomah
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, pada Qs Hud ayat
112,
“maka istiqamahlah (tetaplah) engkau (muhammad
dijalan yang benar) sebagaimana telah
diperintahkan kepadamu dan juga orang yang bertaubat bersamamu. Dan
janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya dia maha melihat apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S Hud : 112)
6. Doa Memohon Agar Diberi Kemudahan
Sadar bahwa kita ini adalah hamba-Nya yang lemah,
pastilah membutuhkan bantuan Allah.
Dalam setiap tujuan, tentunya kita harus berusaha,
dengan usaha yang terbaik yang bisa kita lakukan, kemudian berdo'a memohon
kemudahan dan kelancaran dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sementara do'a yang biasa nabi Muhammad
Shalallahu'Alaihi Wa Sallam panjatkan ialah,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
(Allahumma inni as'aluka 'ilman naafi'an wa rizqan
thayyiban wa 'amalan mutaqabalan.)
"Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima." (HR. Ibnu Majah
no. 925, shahih)
Itulah kiat-kiat yang bisa kita lakukan, dalam
mempertahankan semangat beribadah di pertengahan bulan ramadhan ini.
Semoga kita bisa menyelesaikan Ramadhan, dengan
sebaik-baiknya, dan Allah izinkan kita untuk berjumpa dengan Ramadhan
selanjutnya. Aamiin yaa rabbal'alamiin
Penulis : Annisa Azrin Nandita
Penyunting : Tim Redaksi Asosiasi Remaja Masjid
Istiqlal Jakarta.
Posting Komentar untuk "Menuju Hari Kemenangan, Yuk Optimis Menjaga Amal "