Pahami Keistimewaan Ramadan, Bulan Mulia Akan Segera Tiba
Ramadan di Masjid Istiqlal/Nasya Amarani |
Jakarta-Tinggal menghitung hari, bulan yang Allah muliakan
kembali datang, menyapa dan melatih kita untuk bisa semakin dekat dengan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.
Ramadan, begitu kita menyebutnya. Kita menanti,
merindukannya, dan mempersiapkan semua bekal untuk menyambutnya.
Melihat betapa bulan ini sangat dirindukan hamba-Nya
yang bertakwa, tahukah sahabat, Allah memang sudah memilih bulan Ramadan
menjadi bulan yang istimewa. Bahkan jika dibandingkan dengan bulan lainnya.
Keistimewaannya, dibarengi dengan keutamaan-keutamaan
yang sudah Allah tetapkan. Seperti halnya, Al-Qur'an yang Allah turunkan pada
bulan tersebut. Allah berfirman pada QS. Al-Baqarah 2: ayat 185, yang berbunyi
sebagai berikut.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ
مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ
بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا
هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan
Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)
Membaca ayat diatas, bisa kita pahami bahwa
keistimewaan Ramadan bukan hanya perihal diturunkannya Al-Qur'an sebagai
petunjuk manusia, namun juga Allah menganjurkan kita untuk berpuasa pada bulan
tersebut.
Amalan Puasa Begitu Istimewa
Allah menjelaskan pada QS. Al-Isra' 7: ayat 7, bahwa
saat kita berbuat kebaikan, itu berarti kita sedang berbuat baik bagi diri kita
sendiri. Kemudian sepakat kita tetapkan itu menjadi konsep sebab-akibat.
Bahwasannya, untuk setiap perbuatan, pasti ada ganjarannya.
Ganjaran dari Allah bisa bermacam-macam, ada yang
terang-terangan disampaikan atau ada juga yang dirahasiakan, karena saking
istimewanya amalan tersebut.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ
الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ
أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ
لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia
akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus
kali lipat. Allah Ta’ala berfirman:
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى
سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به والذي نفسُ
محمدٍ بيدهِ لَخَلوفِ فمِ الصائمِ أطيبُ عندَ اللهِ من ريحِِ المسكِ ,للصائمِ
فَرْحتانِ يفرَحْهُما إذا أَفطرَ فَرِحَ ، وإذا لقي ربَّه فَرِحَ بصومِهِ
(yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa
tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia
telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan
mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan
kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari
no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Dari hadits tersebut, kita ketahui bahwa puasa
merupakan salah satu amalan yang begitu istimewa dihadapan Allah, saking
istimewanya amalan tersebut, maka pengetahuan tentang kadar pahala dan
pelipatan kebaikannya hanya Allah yang mengetahuinya.
Keberkahan bulan Ramadan, bukan hanya membawa limpahan
pahala dari-Nya, melainkan Allah ampuni semua dosa kita dimasa lalu. Allah
menjanjikan pengampunan bagi setiap hamba-Nya yang melakukan puasa di bulan
Ramadan, karena iman dan mengharap pahala dari Allah.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan karena
iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
Melihat banyaknya keberkahan pada bulan ini, semoga
bisa menjadi penyemangat kita untuk selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah,
dan meraih ridha-Nya. Sehingga di hari akhir nanti, Allah izinkan kita menjadi
salah satu hamba-Nya yang layak memasuki syurga melalui suatu pintu yang
bernama "Arrayyan".
Kebiasaan Rasulullah di Bulan Ramadan
Memasuki bulan yang mulia, masing-masing dari kita
pasti berlomba-lomba melakukan kebaikan, lebih banyak dibandingkan bulan
lainnya. Pada bulan ini, amal kebaikan yang dilakukan seorang muslim juga
dilipatgandakan oleh Allah.
Melihat pandemi Covid-19 yang saat ini masih
mengkhawatirkan dan membuat kita, mau tidak mau, tetap bijak dalam melakukan
suatu aktifitas, demi menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.
Nah, jangan khawatir, kita tetap bisa melakukan
kebaikan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam.
Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam selama bulan Ramadan.
1. Memperbanyak Sedekah
Pada bulan Ramadan, Rasulullah memperbanyak amal
ibadahnya, dan diantara amal ibadah yang biasa beliau lakukan di bulan Ramadan
adalah memperbanyak sedekah.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنه قَالَ: كَانَ
النَّبِىُّ صلى الله عليه و سلم أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ
مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ
"Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu, ia
berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah orang yang sangat
dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan ketika dijumpai
Jibril." (Muttafaq Alaih)
Hal itu bisa kita terapkan pada kehidupan sehari-hari,
dengan banyak berbagi pada orang-orang yang membutuhkan. Tidak perlu melakukan
hal yang diluar kemampuan, kita bisa melakukan hal baik sesuai dengan
kesanggupan yang kita miliki, seperti berbagi makanan saat berbuka puasa pada
tetangga, dan sebagainya.
2. Memperbanyak Membaca Al-Qur'an
Kita ketahui bahwa Ramadan ialah bulan diturunkannya
Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an baiknya dilakukan setiap saat, terlebih juga
selama bulan Ramadan.
Dari Abdullah bin Abbas, ia berkata, "Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan, lebih-lebih di
bulan Ramadan, ketika beliau ditemui oleh Malaikat Jibril. Dan Malaikat Jibril
menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadan, lalu membaca Al-Qur'an
bersama-sama. Maka sungguh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ketika
didatangi malaikat Jibril lebih cepat memberikan sesuatu melebihi kecepatan
angin berhembus" (HR. Bukhari-Muslim).
Selain itu, Rasulullah juga bersabda bahwa Allah akan
memberi syafaat di hari kiamat bagi setiap mukmin yang membaca Al-Qur'an.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai pembela
(pemberi syafaat) bagi orang yang mempelajari dan menaatinya" (HR. Muslim
dari Abu Umamah).
Melihat kondisi yang mendukung kita untuk tetap di
rumah selama Ramadan, membaca Al-Qur'an bersama keluarga bisa menjadi hal yang
menyenangkan, kita bisa menyinari rumah dengan membaca dan mentadabburi
Al-Qur'an bersama keluarga.
3. Menghidupkan Malam Ramadan
Menghidupkan malam untuk memperbanyak ibadah juga
merupakan kebiasaan yang Rasulullah lakukan selama bulan Ramadan.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ
فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ.
“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat
bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan melebihi
kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim, no. 1175)
Dibanding malam-malam pada bulan lain, pada bulan
Ramadan, Rasulullah begitu giat untuk menghidupkan malamnya dengan beribadah
kepada Allah. Hal itu dilakukan karena pada setiap malam Ramadan, Allah akan
melimpahkan ampunan dan segala amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh-Nya.
Dalam hal ini, kita bisa meniru kebiasaan Rasulullah
dengan mengajak keluarga kita untuk menghidupkan malam-malam Ramadan, agar
pahala yang Allah berikan tidak untuk diri kita sendiri, namun juga untuk
orang-orang terkasih.
Penulis : Nurul Fajriyah
Posting Komentar untuk "Pahami Keistimewaan Ramadan, Bulan Mulia Akan Segera Tiba"